Kenakalan remaja disebabkan oleh beberapa hal antara lain kesalahan sistem pengajaran di sekolah yang kurang menanamkan sistem nilai, transisi kultural, kurangnya perhatian orang tua, dan kurangnya kepedulian masyarakat pada masalah remaja. Untuk mengatasi permasalahan remaja tersebut perlu dilakukan secara sistemik dan komprehensip melalui lingkungan sekolah, keluarga, masyarakat, dan melalui kebijakan pemerintah. Hal ini dapat dapat dikaji dan dilakukan melalui berbagai disiplin ilmu (interdisipliner) yaitu agama, moral (PPKn), olahraga kesehatan, biologi, Psikologi, sosial, hukum, dan politik.
Tulisan ini
berusaha mendeskripsikan masalah kenakalan remaja (siswa SLTP &
SLTA) terutama pengguna narkoba dan berusaha untuk memberikan solusi.
Penulis mengharapkan artikel ini dapat dijadikan salah satu referensi
dalam memberantas narkoba. Memang untuk mengatasi masalah kenakalan
remaja perlu adanya kerjasama antara keluarga, sekolah, masyarakat, dan
pemerintah secara kompak sehingga permasalahan yang di hadapi para
remaja dapat ditangulangi secara tuntas. Strategi yang dilakukan adalah
sebagai berikut:
1. Penanganan di Lingkungan Sekolah
Salah
satu penyebab anak usia sekolah nakal karena tidak memiliki sistem
nilai sebagai pedoman dalam kehidupanya. Dengan demikian, mereka sangat
mudah untu mengadopsi sesuatu yang ada di masyarakat tanpa menyaring
terlebih dahulu. Untuk itu sekolah sebagai penyelenggara pendidikan
formal harus mengubah sistem pengajaran yang lebih menekankan pada aspek
kognitif, ke sistem pengajaran yang seimbang antara kognektif, afektif
dan psikomotor. Perpaduan ketiga aspek tersebut akan memberikan bekal
kepada siswa untuk hidup dalam masyarakat. Penggarapan aspek afektif
(sikap, minat, sistem nilai, apresiasi) akan berdampak positif terhadap
perilaku siswa.
Pada dasarnya
setiap siswa memiliki sistem nilai, jika sistem nilai ini kita
klarifikasikan maka akan mempengaruhi perilaku siswa baik secara
individu maupun secara berkelompok. Penanaman sistem nilai kepada siswa
di sekolah hendaknya dengan berbagai strategi dengan melibatkan semua
guru bidang studi. Menanggulangi masalah kenakalan remaja termasuk
pengguna narkoba (narkotik dan obat terlarang ) khususnya di sekolah
perlu kerjasama antara guru agama, PPKn, bimbingan konseling, olahraga
kesehatan, dan biologi secara terintegrasi
a. Pendekatan melalui Agama
Guru
agama dalam menjelaskan masalah kenakalan ramaja (perilaku menyimpang,
penggunaan narkotik, minuman keras) bisa dengan cara memberi tugas
kepada siswa untuk mencari ayat Al-Quran dan hadist nabi yang berkaitan
dengan masalah tersebut, sehingga siswa akan memahami betul isi dari
ajaran agama yang diyakininya berkaitan dengan permasalahan. Harus
diingatkan bahwa mempelajari Al-Quran dan hadist nabi harus dimulai
dengan keyakinan bukan dimulai dari keraguan sebagaimana mempelajari
ilmu. Dengan demikian, tidak akan menyalahkan alquran maupun hadist jika
yang terdapat dalam pikiranya berbeda. Justru dengan kejadian itu dapat
dijadikan sebagai bahan renungan dan koreksi diri apa yang telah
diperbuat.
Dengan strategi
pemberian tugas tersebut diharapkan siswa akan mengerti menyadari, dan
memahami dengan penuh makna apa yang dipelajari sehingga mereka taat
akan agamanya, serta mengetahui akibat jika melakukan tindakan yang
salah. Pada dasarnya setiap agama melarang umatnya memakai atau
mengonsumsi norkoba. Dalam hal ini agama Islam dengan tegas melarang
umatnya minum minuman keras. Agama Islam menganjurkan pada umatnya agar
sesama manusia untuk saling mengenal, menolong, dan bekerjasama bukan
untuk saling berkelahi., karena dengan saling tolong menolong dan
bekerjasama akan mendatangkan suatu keuntungan.
problem
kenakalan remaja dan narkoba jika dikaji dari berbagi ilmu akan
memiliki tujuan yang luar biasa. Misalnya minuman keras akan menyebabkan
manusia mabuk (tidak sadarkan diri) sehingga tindakan yang dilakukan
cenderung merugikan orang lain. Secara logika saja tidak mungkin dalam
keadaan mabuk seseorang melakukan sesuatu dengan benar.
b. Pendekatan Moral dan Hukum (PPKN)
PPKn
merupakan bidang studi yang mengajarkan nilai, norma, dan moral kepada
siswa, untuk itu guru PPKn memeliki kewajiban untuk ikut menyelesaikan
masalah kenakalan remaja. Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai cara
melalui proses pembelajaran dengan menggunakan multi metode dan media
seperti Value Clarification Technik (pembinaan nilai), sosio drama,
bermain peran, liputan, diskusi, pertemuan kelas, dan pemberian tugas.
Penggunaan metode ini hendaknya disesuaikan dengan pokok bahasan,
situasi dan kondisi sehingga benar-benar dapat bermakna bagi siswa.
Penggunaan
metode VCT (pembinaan nilai) baik VCT percontohan, skala sikap, daftar
baik buruk dapat melatih siswa untuk memilih sistem nilai yang akan
diyakini dalam menghadapi suatu masalah. Dengan sering dilatih emosinya
ini, maka diharapkan remaja (siswa) dapat menyaring atau memilah-milah
suatu informasi dari media masa maupun masyarakat.
Guru
dapat memberi tugas kepada siswa untuk mencari contoh masalah kenakalan
remaja yang ada di masyarakat. Tugas ini diberikan kepada siswa dengan
tujuan agar mereka lebih sensitip terhadap problem yang terjadi di
masyarakat. Kemudian siswa diberi kesempatan untuk memberikan kometar,
penyebab dan akibat remaja melakukan perbuatan yang menyimpang serta
bagaimana cara mengatasinya. Tugas tersebut akan melatih siswa untuk
mengetahui secara mendalam tentang permasalahan remaja dan cara-cara
untuk menyelesaikan. Kegiatan ini juga dapat melatih siswa
bersosialisasi dengan masyarakat lingkunganya. Hal ini sejalan dengan
pembelajaran portofolio dalam kurikulum berbasis kompetensi (KBK)
Di
samping itu guru hendaknya menugaskan kepada siswanya untuk mencari
pasal-pasal dalam hukum pidana (tentang perkelaian, penganiayaan,
minuman keras dan pengguna narkoba) kemudian didiskusikan di dalam kelas
untuk dicari solusinya. Dalam diskusi agar dapat mencapai tujuan yang
telah ditetapkan sebaiknya melibatkan aparat penegak hukum (polisi,
jaksa, hakim) sebagai nara sumber untuk menjelaskan sebab akibat dari
penggunaan narkoba, berkelahi, minuman keras, dan berbuat kekerasan
lainya ditinjau dari hukum.
c. Pendekatan melalui olahraga kesehatan
Olahraga
adalah salah satu cara untuk menyelesaikan masalah kenakalan remaja
terutama pengguna narkoba. Berdasarkan hasil penelitian di Yogyakarta
bahwa anak-anak remaja memakai narkoba dengan alasan untuk menghilangkan
stres, mendapatkan ketenangan, mencari kesenangan dan kenikmatan,
menyesuaikan dengan perilaku teman.
Alasan
tersebut hanyalah merupakan jalan pintas dalam menyelesaikan masalah
yang dilakukan oleh remaja, sebenarnya masih banyak jalan lain untuk
menyelesaikan antara lain dengan berolah raga. Sekolah hendaknya
mengaktifkan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. sebab olah raga
memiliki manfaat antara lain:
1.
Merangsang keluarnya B indorfin yang merupakan morfin yang diproduksi
oleh tubuh sendiri. Hal ini dapat mendatangkan rasa senang, tenang, dan
sakit.
2. Mengurangi kadar garam yang tinggi. Zat ini dapat membuat cemas, pemarah dan stres.
3. Menambah osigen otak. Cukupnya oksigen otak akan memperbaiki suasana hati dan menambah daya konsentrasi
4.
Memproyeksikan kemarahan dan kecemasan. Kemarahan dapat dilampiaskan
dengan cara memukul bola keras-keras, berlari dan sebagaimya
d. Pendekatan melalui Bimbingan Konseling (BP)
Bimbingan
konseling sangat berperan dalam menangani masalah siswa (remaja).
Melaui BP diharapkan siswa mau menyampaikan masalah yang dihadapinya,
karena BP memiliki keahlian khusus dalam bidang psikologi. Pendekatan
yang digunakan haruslah humanis melalui sentuhan jiwa (rohani). Dengan
demikian, diharapkan BP dapat dijadikan tempat berdialog para siswa
dalam mengahadapi suatu persoalan. Dengan pendekatan ini maka siswa
merasa dilindungi (diperhatikan).
Selain
itu juga perlu diadakan razia narkoba secara rutin dan terprogram.
Razia hendaknya dilaksanakan dengan semua guru yang dilakukan dengan
serempak dan terorganisir sehingga siswa tidak dapat mengelak jika
diketemukan membawa narkoba di dalam tas maupun sakunya.
e. Pendekatan melalui Biologi
Biologi
merupakan ilmu yang mempelajari makluk hidup salah satunya adalah
manusia. Dalam proses belajar mengajar guru biologi perlu menyisisipkan
bahasan tentang bahaya narkoba terhadap tubuh manusia. Manusia yang
mengonsumsi narkoba maka daya tahan fisik, fungsi otak akan berkurang.
Bahkan berdasarkan hasil penelitian akibat narkoba terhadap otak adalah
encernya cairan otak yang mengakibatkan lambat berpikir. Dengan
penjelasan yang disampaikan guru diharapkan siswa betul-betul mengetahui
akibatnya jika mereka mengonsumsi narkoba.
2. Penanganan di lingkungan keluarga.
Keluarga
sebagai tempat pendidikan anak pertama harus lebih peka terhadap
perkembangan perilaku anaknya. Dengan demikian, diharapkan anak dapat
berkembang sesuai dengan nilai, norma yang berlaku. Untuk dapat mencapai
tujuan tersebut yang harus dilakukan orang tua antar lain adalah
sebagai berikut:
Pertama harus
ditanamkan nilai dan norma agama dalam diri anak. Karena agamalah yang
dapat mengendalikan perilaku manusia. Jika melakukan ajaran agama dengan
baik maka baiklah perilakunya tersebut. Hal ini bisa dilakukan dengan
cara berdiskusi tentang berbagai permasalahan yang dihadapi remaja
ditinjau dari agama dan bidang lain, melakukan sholat berjamaah.
Kedua
orang tua harus dapat meluangkan waktunya untuk berkumpul dengan
anaknya dalam rangka memahami, mengetahui kebutuhan psikis maupun fisik
serta permasalahan yang dihadapi anaknya. Memecahkan permasalahan yang
dihadapi anaknya yang sudah remaja hendaknya melibatkan seluruh anggota
keluarga, dengan mendengarkan pemasukan dari semua amggota keluarga maka
permasalahan tersebut dapat diselesaikan lebih baik.
Ketiga
orang tua harus mengetahui teman-teman dekat anaknya. Hal ini dilakukan
agar dapat lebih mudah mengontrol anaknya, apakah temanya tersebut baik
ataukah anak brandalan. Perilaku remaja selain dipegaruhi oleh keluarga
juga oleh teman sebaya, maka dalam memilih teman bergaul juga harus
memperhatikan latar belakangnya. Orang tua dengan mengetahui teman-teman
dekatnya sehingga mereka dapat memberikan suatu pandangan kepada
anaknya bagaimana seharusnya bergaul.
3. Penanganan Di Lingkungan Masyarakat (Bidang Sosial)
Kepedulian
masyarakat terhadap masalah remaja perlu ditingkatkan. Hal ini bisa
dilakukan dengan cara mengawasi kegiatan remaja dalam masyarakat.
Masyarakat hendaknya memberikan suatu saran kepada para remaja jika
mereka melakukan suatu tindakan yang menyimpang dari niai-niai dan
norma-norma yang berlaku di masyarakat. Kepedulian ini juga dapat
diwujudkan dengan cara melaporkan kepada yang berwajib (polisi) jika
mengetahui adanya perdagangan obat terlarang, melakukan perkelahian,
minum-minuman keras ataupun melakukan tindakan kekerasan yang lainya.
Kepedulian masyarakat ini akan membantu dalam mengatasi permasahan
kenakalan remaja. Hal lain yang bisa dilakukan oleh masyarakat adalah
mengajak remaja dalam kegiatan-kegiatan sosial masyarkat (gotong royong,
aktif dalam kegiatan kepemudaan, keagamaan) serta memberikan suatu
keterampilan yang berguna dalam hidupnya..
4. Penanganan oleh Pemerintah (bidang politik)
Generasi
muda adalah pemegang tongkat estafet pembangunan bangsa. Ada sebagian
masyarakat kita berpendapat jika pemuda rusak maka rusaklah bangsa namun
jika pemuda baik, maka baiklah bangsa ini. Oleh karena itu, pemerintah
harus dapat menyiapkan generasi muda yang beriman dan bartaqwa,
berkepribadian luhur, dan kreatif. Untuk mewujudkan itu maka pemerintah
harus memiliki langkah-langkah kongkrit. Langkah-langkah tersebut antara
lain:
a. Lebih mengaktifkan
kembali kegiatan organisasi kepemudaan seperti karang taruna, KNPI, dan
organisasi-organisasi kepemudaan yang lain. Hal ini dilakukan untuk
memecahakan permasalahan yang dihadapi remaja denga cara berdialog antar
remaja dan juga bisa digunakan sebagai kegiatan para remaja untuk
berkreasi.
b. Melakukan penyuluhan tentang bahaya narkoba pada remaja sampai ketingkat pedesaan.
c.
Meningkatkan dan membuka pelatihan-pelatihan untuk generasi muda.
Kegiatan ini akan memberikan suatu keterampilan para remaja sehingga
bisa mengurangi pengangguran. Akhirnya kegiatan yang negatif dari remaja
dapat ditekan seminimal mungkin.
d.
Memberikan hukuman yang berat kepada pengguna narkoba dan tindak
kriminal. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa remaja yang
menggunakan narkoba, melakukan tindakan kriminal, minum-minuman keras
pada umumnya mereka sudah mengetahui bahaya narkoba bagi kesehatan,
akibat melanggar hukum, dan tindakan merugikan orang lain namun mereka
tetap melakukan. Hal ini karena kurang tegaknya hukum, maka untuk
membuat jera perlu adanya hukuman yang lebih berat.
wow, rinci sekali bu andea menjelaskannya..
BalasHapustapi kalo ada anak nakal yang pinter gimana ?
biar lebih paham bu clara..
BalasHapuskalo ada anak nakal tapi pintar ya dibiarkan saja .. asal kenakalannya masih dibatas kewajaran.